Nuraniindonesia.Com : “ Ketua umum Organisasi Maju Bersama Bengkulu, Majelis Pimpinan Nasional ‘M. Diamin’ angkat bicara,
“Sebaiknya Pemerintah Daerah Harus Tegas dalam menyikapi konflik di lahan PT. PDU Kabupaten Bengkulu Utara yang sedang memanas “ ungkap M. Diamin ( Ketum Organisasi Maju Bersama Bengkulu)
Lebih lanjut eliau mengatakan bahwa,
“Secara garis besar kami melihat Presiden Jokowi berpihak kepada petani dengan program programnya,” ungkapnya, Senin (14/06/2021).
“Konflik Lahan tersebut sudah lama terjadi di Desa Durian Daun Kecamatan Lais Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu, siang hari tadi terus memanas”, imbuhnya.
- Diamin mengapresiasi sejumlah kebijakan yang telah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo selama ini, terkait program yang mendukung para petani.
Beliau mengungkapkan soal tanah HGU PT.PDU yang masa berlakunya sudah berakhir pada tahun 2018 dan diberi waktu pembaruan sampai dengan akhir tahun 2020, apabila belum ada kejelasan Makah pihak dari PT. PDU tersebut boleh lagi beraktivitas dilahan tersebut, tapi kenyataannya saat ini HGU PT PDU tersebut masih belum ada kejelasan .bahkan sampai saat ini pihak PT. PDU tersebut masih dikuasai swasta atau perusahaan,” tuturnya.
Terkait persoalan HGU merupakan tugas pokok pemerintah Baik Bupati ataupun Gubernur melalui kewenangan yang dimiliki, dapat memfasilitasi kehidupan yang layak bagi para petani di Bengkulu Utara .
Ketua Umum organisasi Baju Bersama Bengkulu, M. Diamin sebagai di beri kuasa untuk mendampingi FORUM BARISAN MASYARAKAT PEJUANG TANAH ULAYAT PENYANGGA, berharap agar HGU yg dikuasai swasta ( PT. PDU ) di Bengkulu Utara yang sekarang terjadi Konflik segera di kembalikan ke masyarakat (petani). Sebab tanah merupakan jantung kehidupan masyarakat Bengkulu Utara”, ungkap M Diamin
“Maka, kita mendesak pemerintah melalui Kementerian ATR/BPN untuk mengembalikan HGU korporasi menjadi HGU petani. Pemerintah harus memastikan kebijakan HGU yang dikelola perorangan maupun perusahaan bisa memberikan dampak positif bagi para petani,” pungkasnya.
Komentar