Nuraniindonesia.com: – RT berpendapat bahwa mulai tahun 2004 setiap partai Politik di Republik Indonesia jarang atau bisa dikatakan belum terdengar adanya keberpihakan politik nasional kepada kader partai politik.Kata RT di sekretariat Kantor PT.NURANI INDONESIA JAYA.
Kader partai jelas tidak memiliki tempat yang layak untuk mendapatkan hak politik. Padahal, dalam penalaran yang wajar, kader partai adalah tulang punggung partai. Kader partailah yang menjalankan kerja-kerja partai demi mencapai tujuan pendirian partai politik.” TAMBAHNYA
Kita akui kader partai adalah anggota yang menjadi tulang punggung organisasi (partai) plitik. Tulang punggung organisasi sebagai produk perkaderan dan pengabdian yang berjalan secara terus menerus dan sistematis.ujarnya
Sampai kata beliau seseorang anggota Partai mampu mengemban kerja-kerja organisasi dan menjalankan aktivitas keorganisasian, sampai ke Ranting – ranting yg tempatnya di perbukitan jangankan sinyal Hp kendaraan tidak bisa masuk ” Ter kadang hujan dan panas demi penegakan Unsur partai sampai kebawah.ujarnya
Untuk itu hak dan kewajiban yang melekat pada diri seorang kader diatur oleh aturan berupa anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta petunjuk teknis organisasi lainnya. Bisa saja hak dan kewajiban di satu partai berbeda dengan partai lain. Namun, untuk dapat melihat kader cukup dengan mengamati anggota paling aktif di partai tersebut, dan layak disebut sebagai kader partai.” Tambahnya
Penalaran wajar kita menilai bahwa kader berhak untuk mendapatkan ruang-ruang politik di internal, posisi strategis, dan kesempatan-kesempatan dalam pendistribusian kader di ranah partisipasi menduduki kursi pemerintahan. Dengan begitu, kader berhak untuk mendapatkan prioritas utama kala partai menyusun nama-nama anggota untuk menjadi pejabat, baik di internal maupun eksternal partai. “Tambahnya
Beliau menambahkan Kader partai berkewajiban untuk menjalankan perintah organisasi, menambah pengetahuan, mengabdikan diri sebagai alat organisasi dalam kehidupan bermasyarakat, dan sebagainya. Kewajiban ini kemudian melekat secara utuh dalam pribadi kader, tanpa bisa dipisahkan antara kehidupan personal dan anggota partai.
Namun, ada istilah dalam politik; tiada teman abadi, tiada musuh hakiki, semua hanya kepentingan. Partai politik terlihat tidak mempedulikan kader dalam pendistribusian ke luar.ungkapnya
Kader hanya mendapatkan posisi pada pembagian jatah kekuasaan internal partai. Sehingga, kader-kader menjadi sapi perahan partai untuk menjalankan organisasi tanpa memperoleh kepastian diakomodasi, untuk berpartisipasi dalam pemerintahan .” imbuhnya
Untuk kita sarankan kepada Pimpinan Partai Politik di Provinsi Bengkulu agar Memikirkan Kader Partai sampai ke bawah…dan memikirkan nasib mereka sebagai Pejuang Partai..kata beliau
Bagi yang baru Masuk Menjadi Anggota salah satu partai Politik hendaknya sadar diri tidak perlu Oper ekting tunjukkan kemampuan untuk membesarkan Partai kalau memang bertujuan untuk Duduk di LEGISLATIF maka mulaila melakukan pembinaan DIWILAYAH Daerah pemilihannya masing-masing agar Partai menjadi kuat dengan kehadiran Anggota Baru..katanya..
Dan juga tambahnya Anggota Lama atau sering di Panggil Seniorpun tidak musti menampakkan keseniorannya rangkul anggota Baru ajak untuk menjalankan Roda Organisasi Partai agar Progam Partai ANATARA Pusat dan Daerah bejalan secara Epektip .Pungkasnya
Wr, Brams
Komentar