Pulau Enggano : Rahman Tamrin ( PT ) Ketua LSM NURANI Angkat BICARA terkait adanya Dugaan Pekerja Pembangunan Jalan.32.8 Km dan 7 ( tujuh ) jembatan Perubahan kesepakatan memakai Batu Krokos dengan menggunakan BATI KAPUR .Rabu 12 April 2023
Padahal sudah jelas didalam papan Proyek pembangunan tersebut tertera pengerjaan +- 500 Hari Kalender yang tertera di Papan Merk
Pekerjaan yang dilaksanakan oleh PT.RODA TEKNINDO PURAJAYA ini Menggunakan Matrealnya dari Luar sesuai dengan kesepakatan Unsur Tripika dan Kepala – kepala Suku dana 500 juta ke atas memakai Matrial dari Luar dan juga demi KEARIPAN LOKAL Menggunakan BATU KROKOS yang ada di setiap 6 Desa yang berada di Pulau Enggano 1. Desa Malakoni 2.Desa KAANA 3.Desa KAHYAPU 4.DESA MIOK 5. DESA APOHO 6.DESA BANJAR SARI yang telah Rampung Menghamparkan BATU KAPUR yang di ambil dari GALIAN.C.katanya
Namun Fakta dilapangan kesepakatan menggunkan BATU KROKOS tidak terjadi yang di Gaungkan KEARIFAN LOKAL membuat TIM PEDULI PULAU ENGGANO merasa terpanggil agar memberikan Pemahaman terhadap masyarakat Pulau Enggano.mengapa ada Perobahan Kata Edi Saputra Ketua Tim Peduli Pulau Enggano
“saat ditengah jalan pembangunan dilakukan adendum ini yang kita terus titik kebenarannya setelah kita Kordinasi dengan KABAG PEMBANGUNAN PROVINSI BENGKULU bapak HAFIZ beliau mengatakan bahwa semuanya adalah diLakukan oleh Pihak BPJN
Isi WA dengan KABAG PEMBANGUNAN PROVINSI BENGKULU
[12/4 13.39] Pak RAHMAN TAMRIN : Izin MOHON Konfirmasi Kami dari Konsorsium Nasional LSM Provinsi Bengkulu beberapa hal yang ingin kami pertanyakan terkait PROYEK MULTIYER DI PULAU ENGGANO…Antara lain 1. (SATU )… Tentang PEMBANGUNAN JALAN ENGGANO.. A.Menggunakan konstruksi apo… ??? utk Kontrak awal…???
2. Kalau di Adendum Konstruksi tsb menjadi apo….???
3. Kondisi Masyarakan ( Kepala SUKU dilibatkan apo cakmano dalam masalah PEMBANGUNAN tsb..!??
3. Ado Keluhan KEPALA SUKU TENTANG HAL tsb . Khusus PEMAKAIAN BATU KAPUR .??? bagaimana cara menyikapinya agar tidak menjadi Konflik
4. Apakah konstruksi Badan Jalan… memakai Material Setempat…. ????( krokos .atau Batu koral atau menggunkan BATU KAPUR)…dll yg dianggap perlu….???
5. PEMERINTAH YG MEMBANGUN.. PUSAT ATAU DAERAH…🙏??? Ini WA Dengan Bapak Kabag Pembangunan Pemda Provinsi Bengkulu.
Jawaban :
[12/4 17.10] Hafiz Kabag Pembangunan: Pembangunan Pulau Enggano merupakan Salah satu Major Proyek dari 17 pulau2 terluar, terpencil dan terdepan (3T) langsung dibawah komando Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, sedangkan yg melaksanakan pembangunannya adalah Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN), utk konfirmasi lebih jelasnya baiknya adek langsung saja tanyakan ke BPJN, terima kasih 🙏
Dari pertanyaan ini nampak jelas bahwa diduga Pihak BPJN tidak melakukan Kordinasi dengan Pemerintah setempat maka ada kewajaran Proyek tersebut diduga melakukan AUDENDUM karena diduga tidak menguasai Area Pulau Enggano dan melalui Kajian yang MATANG.sambungnya
Ditempat berbeda KETUA TIM PEDULI PULAU ENGGANO Edi Saputra mengatakan kepada Media Nurani kita tetap mendukung Pembangunan INFRASTRUKTUR di Pulau Enggano apalagi dengan menghabiskan anggaran +- Rp. 163 Milyar ( seratus Enam Puluh tiga Milyar ) dengan menggunakan Sumber Dana APBN ini Jangan sampai MUBAZIR , tetapi sudah Jelas bahwa Pekerjaan tersebut Paket Proyek MULTIYER 32.8 Jalan dan 7 tujuh jembatan tersebut KAMI DUGA tidak dilakukan dengan perencanaan yang matang.Katanya
“Aneh sudah jelas dalam Kontrak yang tertera dalam papan proyek kalau Anggaran Rp. 163 M ini untuk Pembuatan Jalan 32.8 Km dan 7 tujuh jembatan Proyek sudah mencukupi Dengan Kajian kajian yang Matang sudah Tanda tangan KONTRAK dengan ADANYA KONSULTAN KONTRUKSI DAN KONSULTAN PERANCANAAN JUGA KONSULTAN PENGAWASAN yang artinya pembangunan tersebut harus Selesai tanpa menggunakan BATU KROKOS ATAU BATU KAPUR . Tambahnya
kok bisa di-Perjalanan pengerjaan proyek ada perubahan.tambahnya
Maka kami menduga bahwa sudah Jelas bahwa Paket Proyek MULTIYER yang berada di Pulau Enggano dana 163! Milyar akibat perencanaan yg buruk dan tidak Matang sehingga seyogyanya selesai di Waktu yang telah ditentukan Maka pekerjaan tersebut tidak selesai selesai Akhirnya menjadi Temuan dan membuat kecewa seharusnya panjang 32 Km lebih kurang lalu hanya 15 Km dikarenkan LALUKAN AUDENDUM.sambungnya
Apalagi melakukan AUDENDUM tidak sembarangan harus melibatkan banyak pihak pihak yang terkait .Pungkasnya
Wr. Jon
Komentar